Selasa, 27 Maret 2012

Buah tangan dari Baliwoso


          Baliwoso merupakan lokasi bumi perkemahan, petualangan dan pertanian di Dusun Delod Umah, Desa Pengotan, Bangli, Bali. Berada di ketinggian 1000 meter dpl, 70 km Tenggara bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar, 5 k Selatan Danau Batur Kintamani atau 15 ksebelah selatan Bangli, Ibu kota Kabupaten Bangli.
Bumi Perkemahan dikembangkan dalam rangka promosi konservasi alam dan budaya lokal yang mampu memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat lokal. Pengunjung didorong untuk respek dan dekat dengan alam serta masyarakat lokal. Pengunjung harus menunjukkan rasa tanggung jawab, tetapi masih dapat bersenang-senang ketika tinggal di dalam tenda yang di design oleh Serengeti Tents.
Program-program kegiatan di Bumi Perkemahan mendorong pengunjung berinteraksi dengan masyarakat Pengotan melalui bidang pertanian, budaya, makanan, petualangan dan aktivitas yang memungkinkan melibatkan pengunjung. Tujuannya membuat pengunjung menjadi anggota masyarakat Pengotan yang mempunyai kepekaan dan apresiasi terhadap budaya lokal dan biodiversitas.
SEPUTAR DESA PENGOTAN
Pengotan merupakan salah satu desa di Kabupaten Bangli, dengan mayoritas penduduk bercocok tanam dan beternak sapi dan lain-lain. Masyarakat lokal menanam jeruk  kintamani, kopi, lombok, kentang, ubi rambat, jagung dan sayur-sayuran.
Penduduk Pengotan sangat kuat memeluk agama Hindu, mewarisi tradisi budaya dan ritual dari nenek moyang. Pengunjung dapat menikmati upacara yang berhubungan langsung dengan masyarakat lokal. Pengotan telah lama diketahui sebagai desa tradisional dengan atraksi barong, upacara kawin massal dan ngapen masal serta aktivitas budaya tradisional lainnya.
Pengotan awalnya merupakan salah satu desa yang masuk dalam desa penerima award dengan jumlah kepala keluarga sangat miskin terbanyak di Kabupaten Bangli, tidak mempunyai sumber daya alam yang mampu menarik wisatawan berkunjung seperti Bali pada umumnya. Sumber daya alam di Pengotan didominasi hutan bambu dan mahono. Tetapi melalui kesadaran masyarakat adat pengotan dan berkolaborasi dengan PT. Tri Woso Argo, Pengotan menjadi salah satu destinasi wisata dengan spesialisasi bumi perkemahan. Pengelolaan utama adalah jalur wisata (eco-trakking) yang dikombinasikan dengan lahan pertanian, budaya dan alam dibalut dalam suatu pengalaman yang tidak terlupakan sehingga pengunjung menyukai kondisi tersebut.
KOLABORASI MASYARAKAT ADAT PENGOTAN DAN PT. TRI WOSO AGRO
Penuturan Wakil Ketua Adat yang lebih senang namanya disebut Bapak Nang Gatot, awalnya berupa pemikiran masyarakat adat bahwa Pengotan tidak mempunyai sumber daya alam yang mampu menarik wisatawan, penerima berbagai julukan desa tertinggal dan miskin, pemuda-pemudi banyak yang pengangguran sehingga ingin mewariskan modal bekerja yang tidak akan merubah wajah desa dengan bangunan beton tetapi berkelanjutan, pendidikan pemuda-pemudinya rendah dan tidak mempunyai modal dana dan perencanaan enterpreneur. Hanya punya modal tanah adat dan tenaga kerja. Seiring dengan waktu terjalin kolaborasi dengan PT. Tri Woso Agro dan masing-masing berperan dalam kegiatan kolaborasi :
1. Peran Masyarakat Adat Pengotan :
a.   Menyediakan tanah adat untuk digunakan sebagai bumi perkemahan yang difasilitasi PT.Tri Woso Agro
b.   Melaksanakan penjagaan secara adat terhadap segala infrastruktur bumi perkemahan yang didirikan PT. Tri Woso Agro melalui sumpah adat yang benar-benar di pegang teguh segenap masyarakat Pengotan. Keterangan PT. Tri Woso Agro, belum pernah terjadi kehilangan satupun sarana infrastruktur bumi perkemahan bahkan sangat terbantu ketika masyarakat menemukan tanda-tanda kerusakan infrastruktur.
c.    Melaksanakan berbagai kegiatan adat pada saat bulan-bulan upacara adat (PT. Tri Woso Agro tidak dapat memaksakan pertunjukan adat yang bukan pada kalender upacara adat).
2.  Peran Pemuda Pengotan (Karang Taruna)
a.   Pelaksana lapangan berbagai kegiatan bumi perkemahan seperti pramusaji, koki, kebersihan, guide wisata, keamanan, kebersihan dan mengganti berbagai fasilitas yang terbuat dari bahan lokal (bambu dan kayu) yang telah mengalami kerusakan.
b.   Memberikan pelatihan menari, kerajianan bambu, ketrampilan memanah dan lain-lain
3.  Peran PT. Tri Woso Agro (fasilitator)
a.   Mendirikan berbagai fasilitas bumi perkemahan dan sarana pendukung bumi perkemahan dengan menggunakan fasilitas bahan lokal, kecuali Serengiti Tent (Tenda dan fasilitas di dalam tenda).
b.   Mendirikan fasilitas buni perkemahan tanpa penggunaan bahan bangunan dari beton (tanpa hotel) dan tanpa jalan beraspal.
c.    Melaksanakan program-program marketing bumi perkemahan
d.   Memberikan berbagai pelatihan pengelolaan bumi perkemahan kepada karang taruna
e.    Merekrut karang taruna Pengotan sebagai pelaksana di lapangan
f.     Secara perlahan mengurangi tenaga interpreter pelaksana bumi perkemahan yang dari luar Pengotan dan menggantikannya tenaga interpreter yang yang dididik dan diseleksi dari Pengotan. Pada saat studi banding tenaga interpreter dari Jawa hanya 2 orang, interpreter trakking, interpreter permainan dan lain-lain berasal dari Pengotan. Salah satunya, Pak Wayan Darmawan adalah juara nasional interpreter permainan yang sering di pakai Kepresidenan untuk kegiatan ice breaking di istana.
g.    Makanan dan terutama snack terbuat dari bahan lokal Pengotan (tidak menyajikan roti dari pabrik, bahkan kopi disajikan dari perkebunan di Bali). Snack terbuat dari bahan baku ubi jalar yang telah diolah menjadi berbagai jenis panganan, selain itu dari bahan jagung, ubi kayu, pisang dan lain-lain yang ditanam sendiri di Pengotan dan diolah oleh karang taruna. Karang taruna juga yang membeli di luar pengotan apabila bahan-bahannya ketersediaannya tidak mencukupi di Pengotan. Bahkan upacara pernikahan yang dilaksankan di bumi perkemahan Pengotan, kue pengantin terbuat dari bahan tepung uji jalar, jagung tanpa tepung gandum.
4.  Peran Wisatawan
a.   Setiap wisatawan wajib menanam satu pohon setiap orang. Yang tidak menanam sangsinya adalah tidak boleh masuk ke Pengotan. Jadi ketika masuk Pengotan sudah diberitahu harus menetapkan hati untuk menanam pohon. Pohon yang ditanam adalah pohon untuk kebutuhan masyarakat adat dan upacara adat seperti pohon kenanga.
b.   Menghormati adat istiadat desa Pengotan
PENGATURAN PEMASUKAN
Tiket masuk sebesar Rp 10.000,00 per orang dibagi ke masyarakat adat sebesar Rp 2.500,00 (digunakan sebagai dana abadi, bunganya untuk merawat para lansi Pengotan), karang taruna taruna menerima Rp 2.500,00 (digunakan untuk bantuan pendidikan dan kegiatan bersifat enterpreneur bagi pemuda karang taruna) dan Rp 5.000,00 (dikelola perusahaan untuk biaya penggantian infrastruktur yang terbuat dari bahan lokal seperti jembatan bambu yang menghubungkan tiap lokasi trakking). Jadi secara logika semua biaya tiket masuk di Pengotan itu sendiri.
PT. Tri Woso Agro mengelola pemasukan selain tiket masuk. Sebagian besa pemasukan ini masuk ke Pengotan karena bahan makanan dan snack menggunakan bahan baku lokal Pengotan, kecuali ketersediaanya kurang mencukupi. Seperti telur pembuatan kue nikah yang berbahan tepung ubi jalar, jika telur lokal Pengotan kurang baru di beli dari luar Pengotan.
PERUBAHAN PENGOTAN
a.   Menjadi destinasi ekowisata terkenal hingga mancanegara
b.   Pusat turis yang 100% menghormati adat istiadat dan kebiasaan masyarakat pengotan, tidak seperti destinasi pantai Kuta.
c.    Pusat turis yang 100% melaksanakan konservasi, tutupan hutan adat prosentasenya naik, konservasi lahan meningkat.
d.   Tingkat pengangguran pemuda-pemudi Pengotan 0%, diikuti meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat (pemuda-pemudi sudah mulai menjadi mahasiswa si Bali dan di luar Bali)
YANG TIDAK BERUBAH DI PENGOTAN
a.   Rumah-rumah penduduk tidak berubah letakknya (tidak terusir karena pembangunan wisata).
b.   Tanah adat tidak berkurang, tidak berubah beton, jalan tetap jalan tanah yang ditata sedemikaian rupa
c.    Hutan adat berupa hutan bambu, hutan kenanga dan hutan mahoni tidak berkurang luasnya tapi bertambah tutupannya vegetasinya.
d.   Tidak ada perubahan anggota karang tarunanya yang seolah-olah ke barat-baratan dengan musik reagge, dance jumpalitan, rambut punkrock, tato bersliweran di tubuh dan lain-lain.
FASILITAS BUMI PERKEMAHAN PENGOTAN:
11 Tenda Serengeti yang menampung 100 orang yang dilengkapi dengan :
a.   Toilet dan hot shower
b.   Play ground (area bermain)
c.    Bale Begong (aula pertemuan)
d.   Panggung Pertunjukkan
e.    Trek jogging
f.     Trek Sepeda
g.    Area Parkir
h.   Area memanah
i.      Area pemeliharaan sapi dengan berbagai jenis tanaman musiman seperti jagung, kedelai, strawberry, kentang atau ubi rambat ungu
j.      Berbagai jenis rute trekking (jalan kaki melewati berbagai jembatan kayu dari bambu, advanture bersepeda, bermotor dan offroad)
PAKET EKOWISATA PENGOTAN :
Paket ekowisata di Baliwoso dirancang untuk memenuhi kebutuhan individu, perkawinan, keluarga, dan kelompok baik kecil maupun besar.
1.  Paket Dasar
·      Akomodasi Tenda Serengeti
·      Makan 3 kali (pagi, siang dan malam) + 2 snack ala Pengotan
·      Menikmati pertunjukan dan belajar musi dan tarian Pengotan
·      Eko Trekking dengan jarak pendek – menengah mengelilingi Desa Pengotan
2.  Paket Eksplorasi Pengotan
·      Paketnya menyesuaikan kondisi yang memberikan kesempatan mengeksplorasi keajaiban dan keindahan desa dan budaya Pengotan
·      Direkomendasikan tinggal minimal 3 hari dan 2 malam.
3.  Paket Spesial Pengotan
·      Paket spesial dengan mengikuti  Kalender Kegiatan Upacara Desa Pengotan
·      Kalender kegiatan upacara Desa Pengotan meliputi kawin massal, ngaben masal, dan ulang tahun Pura Pengotan dengan berbagai tarian dan musik yang hanya dapat ditampilkan pada saat upacara tersebut.
4.  Paket Korporasi dan Group
·      Gathering, tamasya, pelatihan dan pertemuan di Desa Pengotan


Oleh; Isai Yusidarta,ST.,M.Sc

3 komentar:

  1. terima kasih atas informasinya..
    semoga dapat bermanfaat bagi kita semua :) mobil kuat

    BalasHapus
  2. Saya minat sm hasil madunya...klo mau beli bisa hub kmn yaa

    BalasHapus