Kamis, 31 Mei 2012

Pemanfaatan Jasa Lingkungan Air

Keragaman potensi jasa lingkungan yang ada di Cagar Alam Mutis terdapat beberapa diantaranya sudah dimanfaatkan oleh masyarakat berupa pemanfaatan Jasa Lingkungan Air dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hasil Hutan Non Kayu yang berupa Madu. Ada 9 (sembilan) sumber mata air yang dimanfaatkan oleh masyarakat berasal dari dalam dan di sekitar kawasan Cagar Alam Gunung Mutis, yakni: sumber mata air Bonleu,  Poto, Lipan, Manu metan 1, Oeleu, Haunuek, Oesiet, Oefatu, Oetunu. Potensi Jasa Lingkungan yang sudah dmanfaatkan oleh masyarakat sekitar Cagar Alam Mutis adalah sebagai berikut :
1.      Mikro Hidro
Mikro Hidro merupakan bentuk pemanfaatan Jasa Lingkungan Air yang dimanfaatkan untuk keperluan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang terletak di Desa Nenas, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Desa Nenas merupakan salah satu Desa Penyangga yang ada di sekitar Cagar Alam Mutis yang belum mendapatkan pasokan listrik secara langsung dari PLN, oleh sebab itu dibangunlah PLTA dengan daya 60 Kw (60.000 watt) dengan sumber tenaga air yang berasal dari Cagar Alam Mutis. Air yang dialirkan merupakan aliran sungai yang dibendung dan dibuat tanggul pengaliran air melaui pipa dengan diameter 50 cm. Dengan daya 60 Kw mampu memenuhi kebutuhan 127 KK dengan pemanfaatan secukupnya berupa penerangan. Untuk lebih jelas alat-alat yang digunakan sebagai pembangkit listrik dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1. Gedung Pembangkit Tenaga Listrik
Gambar 2. Mesin PLTA Mikro Hidro 60 kw
Gambar 3. Pipa Penyalur Air Diameter 50 cm

2.      Bak Penampungan Air
Untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Desa Fatumnasi, Kecamatan. Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan telah dibangun bak penampungan air dengan ukuran tinggi 2 meter, lebar 3 meter dan panjang 5 meter dengan pipa diameter 10 cm. Debit air yang mengalir ke bak penampungan sebesar 3 liter/detik hal ini dikarenakan air yang mengalir ke bak penampungan tidak signifikan, karena hanya mengandalkan gaya grafitasi pipa yang mengikuti alur perbukitan. Dalam pemanfaatannya bak penampungan ini dimanfaatkan oleh PDAM untuk mensuplai kebutuhan air bagi masyarakat sekitar. Ada 9 (sembilan) sumber mata air yang dimanfaatkan PDAM Darma Tirta Kabupaten TTS  berasal dari dalam dan di sekitar kawasan Cagar Alam Gunung Mutis, yakni ; sumber mata air Bonleu,  Poto, Lipan, Manu metan 1, Oeleu, Haunuek, Oesiet, Oefatu, Oetunu. 
Kapasitas bak penampung yang mencapai 30 m3 akan terisi penuh dalam waktu 8 jam 13 menit, sehingga dalam kurun waktu 1 (satu) hari bak penampungan akan terisi penuh sebanyak 3 (tiga) kali, dengan demikian bak penampungan mampu mendistribusikan air sebanyak  90 m3
Gambar 4. Bak Penampungan Air

3.      Madu
Madu merupakan salah satu hasil hutan non kayu yang merupakan komoditas utama yang berasal dari Cagar Alam Mutis. Salah satu sentra pengambilan dan pengemasan madu berada di Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Dalam setahun madu yang dihasilkan dari Cagar Alam Mutis tidak pernah berhenti, hanya asal pengambilan saja yang berpindah. Selama musim timur pada bulan Agustus – Februari yang diambil merupakan madu yang berasal dari bunga pohon Ampupu, sedangkan pada musim barat pada bulan Maret – Juli, madu yang diambil merupakan madu yang berasal dari bunga pohon Kayu Putih. Produksi madu dalam setahun mencapai ± 2400 liter, setiap periode musim menghasilkan madu ±1.200 liter. 

           Gambar 5. Alat Penyaring dan Penutup Botol Madu
4.        Air Mineral
Produsen Air Mineral yang memanfaatkan Jasa Lingkungan Air yang berasal dari Cagar Alam Mutis yaitu “Mutisqua” yang terletak di Kelurahan Eban, Kecamatan Miomaffo Barat, kabupaten Timor Tengah Utara. Dalam produksinya perusahaan tidak mengambil langsung dari sumber mata air yang berasal dari Cagar Alam Mutis, namun bekerjasama dengan PDAM Kabupaten Timor Tengah Selatan, sehingga perusahaan air mineral memanfaatkan Jasa Lingkungan Air secara tidak langsung.
Kapasitas produksi perusahaan air mineral “Mutisqua” mencapai ±13.000 dos/bulan berukuran gelas 220 ml dan ±1000 galon/bulan berukuran 19,8 liter dengan menggunakan mesin hidrolik 4 line/4 gelas dalam 1 kali proses. 

Gambar 6. Proses Pengisian Air Mineral