Keragaman potensi jasa lingkungan yang ada di Cagar Alam
Mutis terdapat beberapa diantaranya sudah dimanfaatkan oleh masyarakat berupa
pemanfaatan Jasa Lingkungan Air dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hasil Hutan Non
Kayu yang berupa Madu. Ada
9 (sembilan) sumber mata air yang dimanfaatkan oleh masyarakat berasal dari
dalam dan di sekitar kawasan Cagar Alam Gunung Mutis, yakni: sumber mata air
Bonleu, Poto, Lipan, Manu metan 1,
Oeleu, Haunuek, Oesiet, Oefatu, Oetunu. Potensi Jasa Lingkungan yang sudah
dmanfaatkan oleh masyarakat sekitar Cagar Alam Mutis adalah sebagai berikut :
1.
Mikro Hidro
Mikro Hidro merupakan
bentuk pemanfaatan Jasa Lingkungan Air yang dimanfaatkan untuk keperluan
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang terletak di Desa Nenas, Kecamatan
Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Desa Nenas merupakan salah satu Desa
Penyangga yang ada di sekitar Cagar Alam Mutis yang belum mendapatkan pasokan
listrik secara langsung dari PLN, oleh sebab itu dibangunlah PLTA dengan daya
60 Kw (60.000 watt) dengan sumber tenaga air yang berasal dari Cagar Alam
Mutis. Air yang dialirkan merupakan aliran sungai yang dibendung dan dibuat
tanggul pengaliran air melaui pipa dengan diameter 50 cm. Dengan daya 60 Kw
mampu memenuhi kebutuhan 127 KK dengan pemanfaatan secukupnya berupa
penerangan. Untuk lebih jelas alat-alat yang digunakan sebagai pembangkit listrik
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1. Gedung Pembangkit Tenaga Listrik
Gambar 2. Mesin PLTA Mikro Hidro 60 kw
Gambar 3. Pipa Penyalur Air Diameter 50 cm
2.
Bak Penampungan
Air
Untuk memenuhi
kebutuhan air masyarakat Desa Fatumnasi, Kecamatan. Fatumnasi, Kabupaten Timor
Tengah Selatan telah dibangun bak penampungan air dengan ukuran tinggi 2 meter,
lebar 3 meter dan panjang 5 meter dengan pipa diameter 10 cm. Debit air yang
mengalir ke bak penampungan sebesar 3 liter/detik hal ini dikarenakan air yang
mengalir ke bak penampungan tidak signifikan, karena hanya mengandalkan gaya
grafitasi pipa yang mengikuti alur perbukitan. Dalam pemanfaatannya bak penampungan ini dimanfaatkan
oleh PDAM untuk mensuplai kebutuhan air bagi masyarakat sekitar. Ada 9 (sembilan) sumber mata
air yang dimanfaatkan PDAM Darma Tirta Kabupaten TTS berasal dari dalam dan di sekitar kawasan
Cagar Alam Gunung Mutis, yakni ; sumber mata air Bonleu, Poto, Lipan, Manu metan 1, Oeleu, Haunuek,
Oesiet, Oefatu, Oetunu.
Kapasitas bak
penampung yang mencapai 30 m3 akan terisi penuh dalam waktu 8 jam 13
menit, sehingga dalam kurun waktu 1 (satu) hari bak penampungan akan terisi
penuh sebanyak 3 (tiga) kali, dengan demikian bak penampungan mampu
mendistribusikan air sebanyak 90 m3.
Gambar 4. Bak Penampungan Air
3.
Madu
Madu merupakan
salah satu hasil hutan non kayu yang merupakan komoditas utama yang berasal
dari Cagar Alam Mutis. Salah satu sentra pengambilan dan pengemasan madu berada
di Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Dalam
setahun madu yang dihasilkan dari Cagar Alam Mutis tidak pernah berhenti, hanya
asal pengambilan saja yang berpindah. Selama musim timur pada bulan Agustus –
Februari yang diambil merupakan madu yang berasal dari bunga pohon Ampupu,
sedangkan pada musim barat pada bulan Maret – Juli, madu yang diambil merupakan
madu yang berasal dari bunga pohon Kayu Putih. Produksi madu dalam setahun
mencapai ± 2400 liter, setiap periode musim menghasilkan madu ±1.200 liter.
Gambar 5. Alat Penyaring dan Penutup Botol Madu
4.
Air Mineral
Produsen Air
Mineral yang memanfaatkan Jasa Lingkungan Air yang berasal dari Cagar Alam
Mutis yaitu “Mutisqua” yang terletak di Kelurahan Eban, Kecamatan Miomaffo
Barat, kabupaten Timor Tengah Utara. Dalam produksinya perusahaan tidak
mengambil langsung dari sumber mata air yang berasal dari Cagar Alam Mutis,
namun bekerjasama dengan PDAM Kabupaten Timor Tengah Selatan, sehingga
perusahaan air mineral memanfaatkan Jasa Lingkungan Air secara tidak langsung.
Kapasitas produksi
perusahaan air mineral “Mutisqua” mencapai ±13.000 dos/bulan berukuran gelas
220 ml dan ±1000 galon/bulan berukuran 19,8 liter dengan menggunakan mesin
hidrolik 4 line/4 gelas dalam 1 kali proses.
Gambar 6. Proses Pengisian Air Mineral